Posting kali ini akan mencoba mengenalkan salah-satu fitur yang
terdapat di kebanyakan kamera Android, yaitu White Balance (WB). Seperti
yang Anda ketahui, fitur kamera Android cukup lengkap, mulai dari
pengaturan ISO, metering, sampai WB. Namun banyak dari kita yang belum
memanfaatkan fitur-fitur ini secara maksimal. Kebanyakan karena belum
tahu fungsi dan kegunaannya, salah-satunya white balance ini.
Apa itu white balance?Seperti namanya, white
balance adalah proses penyelarasan warna putih oleh sensor kamera.
Kenapa perlu diseleraskan? Karena sensor kamera tidak sepandai mata
manusia dalam mendefinisikan warna putih. Warna sangat dipengaruhi oleh
jumlah dan suhu cahaya yang ada. Sebuah warna bisa berubah dalam
pengamatan kamera, hanya karena berada di dalam atau di luar ruangan;
bisa berbeda hanya karena suhu cahayanya berbeda. Nah, di sini lah
kegunaan WB. White Balance akan berusaha menyelaraskan warna putih agar
tetap menjadi warna putih. Kenapa putih itu penting diseleraskan? Karena
putih merupakan gabungan dari semua warna, dan sensor mata manusia
mendefinisikan berbagai warna berdasarkan warna putih.
Mengenal White BalanceBiasanya ada empat pilihan
WB dalam (kebanyakan) kamera, termasuk kamera Android, yaitu: Auto,
Incandescent, Flourescent, Daylight, dan Cloudy.
Auto
Kebanyakan kita, setidaknya saya, berpikir mode auto adalah random mode dari ke empat mode WB yang ada, namun kenyataannya tidak demikian. Cara kerja AWB (Auto White Balance) adalah mencari warna paling cerah yang akan diukur sebagai warna putih. Jika sebuah objek memiliki background yang benar-benar putih, maka AWB bekerja dengan tepat. Tapi masalah kemudian terjadi saat gambar yang diambil tidak memiliki acuan warna putih.
Kebanyakan kita, setidaknya saya, berpikir mode auto adalah random mode dari ke empat mode WB yang ada, namun kenyataannya tidak demikian. Cara kerja AWB (Auto White Balance) adalah mencari warna paling cerah yang akan diukur sebagai warna putih. Jika sebuah objek memiliki background yang benar-benar putih, maka AWB bekerja dengan tepat. Tapi masalah kemudian terjadi saat gambar yang diambil tidak memiliki acuan warna putih.
Seperti pada gambar1 dan gambar2. Kedua foto ini diambil dengan AWB.
Pada gambar1, sensor kamera dapat mendefinisikan warna kuning dengan
tepat karena memiliki latar putih. Namun pada foto ke dua, AWB gagal
mendefinisikan warna kuning dengan tepat karena tidak ada pembanding
yang lebih cerah.
Dalam foto landscape atau pemandangan, hindari untuk menggunakan AWB.
Ini akan membuat foto-foto terlihat pucat dan tidak menarik. Gunakan
AWB untuk pemotretan human portrait, namun dengan catatan memiliki
background putih. Kulit manusia termasuk warna yang rumit, karena harus
diidentifikasi dengan tepat. AWB dapat mendefinisikan dengan tepat, asal
memiliki acuan warna putih pada background.
Incandescent, Flourescent, Daylight, dan Cloudy.Dulu
saya mendapat informasi bahwa mode Flourescent digunakan untuk
foto-foto yang diambil dengan pencahayaan ruangan, atau gunakan mode
white balance Cloudy saat berawan, dsb. Kenyataannya mode ini bukan
digunakan dalam kondisi cuaca atau penerangan tertentu, melainkan
digunakan untuk mendapatkan suhu cahaya yang diinginkan.
Berikut tabel perbandingan antara suhu warna/cahaya (diukur dengan satuan Kelvin) dengan warna cahaya yang dihasilkan.
Ambang spektrum warna yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah
3000 Kalvin s/d 8000 Kalvin. Putih cerah dihasilkan pada suhu warna
sekitar 5000 Kalvin. Lebih rendah dari ini warna putih yang dihasilkan
cendrung kebiruan hingga keunguan (di bawah 3000 Kalvin). Sedangkan di
atas 5000 Kalvin, warna putihnya cendrung kekuningan hingga kemerahan
(di atas 8000 Kalvin).
Dengan mengatur white balace, sama dengan kita mengatur temperatur
warna. WB Flourescent menghasilkan warna kebiruan, atau pada suhu warna
4000-5000 Kalvin. Sedangkan Incandescent warna yang dihasilkan biru dan
sedikit keunguan. Sebaliknya WB Daylight dan Cloudy menghasilkan suhu
warna di atas 5000 Kalvin. Cendrung kekuningan mendekati orange.
Beberapa tips dalam penggunaan WB:
1. Usahakan untuk melakukan pemotretan outdoor sebelum jam9 pagi, dan sesudah jam 16 sore, ini adalah golden time dalam pemotretan. Namun jika terpaksa melakukan pemotretan di luar jam tsb, atau mungkin cuaca cerah tidak mendukung, manfaatkan pengaturan WB untuk mendapatkan gambar yang lebih baik.
1. Usahakan untuk melakukan pemotretan outdoor sebelum jam9 pagi, dan sesudah jam 16 sore, ini adalah golden time dalam pemotretan. Namun jika terpaksa melakukan pemotretan di luar jam tsb, atau mungkin cuaca cerah tidak mendukung, manfaatkan pengaturan WB untuk mendapatkan gambar yang lebih baik.
2. Gunakan mode AWB saat gambar yang diambil memiliki elemen warna putih yang tepat.
3. Jangan gunakan mode AWB pada pemotretan landscape. Sebaliknya,
gunakan Daylight mode sebagai mode normal saat pemotretan landscape.
Nah, semoga dengan informasi ini dapat membantu teman-teman memaksimalkan kamera android.
0 comments:
Post a Comment